Do’a dan Dzikir Menjelang Tidur (1)

Posted by Syamsuddin al Munawiy on 03.23 with No comments

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ رضي الله عنه قَالَ : ( كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ ) رواه البخاري  


Dari Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu, bila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur beliau mengucapkan, “Bismika Allahumma Amuutu wa Ahyaa; Ya Allah, dengan namamu aku mati dan hidup”. Jika bangun tidur beliau mengucapkan, “Alhaamdulillahi alladziy ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilihin Nusyur; Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia mematikan kami dan kepada-Nyalah tempat kembali”. (HR. Bukhari).

Kesimpulan dan Pelajaran:
1.    Yang dimaksud dengan mati dan hidup dalam do’a ini adalah tidur dan bangun tidur. Dalam al-Qur’an tidur disebut sebagai kematian (kecil). Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah Al-An’ama ayat 60 dan Az-Zumar ayat 42;
﴿ وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ... ﴾ [الأنعام: 60]، 
“Dan dialah yang mematikan (menidurkan) kamu pada waktu malam dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudia Dia membangkitkan (membangunkan) kamu pada siang hari. . . “ (Qs. Al-An’am [6]:60). 
﴿ اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ﴾ [الزمر: 42].
“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa orang yang belum mati  ketika ia tidur”.
2.    Tidur dan bangun tidur merupakan salah satu tanda kemahabesaran Allah pada diri manusia bagi mereka yang merenungkan hakikat kematian dan kehidupan.
3.    Tidur dan bangun tidur dapat mengingatkan seorang hamba akan hakikat kematian dan kehidupan. Bahwa hidup dan mati manusia berada dalam kendali Allah Ta’ala. Dialah Dzat yang menghidupkan dan mematikan siapa siapa Dia kehendaki.
4.    Tidur dan bangung tidur juga mengingatkan seorang hamba akan hari berbangkit pada hari kiamata kelak. Jika Allah kuasa menghidupkan (membangunkan)kembali setelah kematian kecil saat tidur, tentu Dia juga mampu dan kuasa membangkitkan manusia dari kuburan-kuburan mereka pada hari kiamat kelak.
5.    Do’a ini juga memberi pesan, batas antara hidup dan mati sangat tipis. Jarak keduanya sangat dekat. Saat tertidur seseorang  seakan benar-benar mati, tidak mengetahui apa-apa yang terjadi di sekitar kita. Meskipun sebenarnya tidur hanya kematian kecil.
6.    Oleh karena itu sebelum tidur kita memohon kepada Allah Dzat menggenggam kehidupan dan kematian untuk  menghidupkan kita dengan baik dan jika tidur itu benar-benar menjadi kematian yang sesungguhnya, maka kita juga memohon kematian yang baik, yakni hidup dan mati di atas nama Allah. Demikian pula ketika terbangun, yang terucap dari lisan kita adalah pernytaan syukur atas kehidupan yang dikembalikan oleh Allah ke jasad kita. (Al-Faqiru Ilallah, Syamsuddin Al-Munawiy).


Categories: